About


Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 20 April 2014

Posted by duniaKU On Minggu, April 20, 2014 3 comments
PERUSAHAAN “A” MERENCANAKAN MEMPRODUKSI BARANG JADI SEBANYAK 7.500 UNIT. UNTUK MEMPRODUKSI 1 UNIT BARANG JADI DIPERLUKAN 3,5kg BAHAN BAKU DENGAN HARGA Rp. 1.750,-/Kg. BAHAN BAKU TERSEBUT SEBELUM DIPROSES RATA-RATA DISIMPAN DI GUDANG SELAMA 14 HARI. LAMANYA PROSES PRODUKSI 7 HARI. SETELAH MENJADI BARNG JADI BIASANYA DISIMPAN SELAMA 20 HARI. RATA-RATA PIUTANG DAPAT DITAGIH SELAMA 45 HARI. UPAH LANGSUNG BARANG JADI Rp. 2.250,-/UNIT. BIAYA PEMASARAN TUNAI Rp. 15.000.000/BULAN BIAYA ADM & UMUM Rp. 12.000.000/bulan KAS MINIMAL Rp. 3.250.000 JAWABAN : Lamanya bahan baku disimpan 14 hari Lamanya proses produksi 7 hari Lamanya barang jadi disimpan 20 hari Lamanya piutang tertagih 45 hari Jumlah 86 hari Kebutuhan kas perhari a. Pembelian bahan baku = (7500/30) x 3,5Kg x Rp. 1.750,- = Rp. 1.531.250,- b. Pembayaran upah = (7500/30) x Rp. 2.250,- = Rp. 562.500,- c. Pembayaran pemasaran = Rp. 15.000.000 / 30 = Rp. 500.000,- d. Pembayaran adm & umum = Rp. 12.000.000/30 = Rp. 400.000,- Jumlah = Rp. 2.993.750,- Jumlah modal kerja = Rp. 260.712.500,-

Sabtu, 15 Maret 2014

AKU

Posted by duniaKU On Sabtu, Maret 15, 2014 No comments
Aku bukanlah kamu yang pandai merangkai kata menjadi sebuah kalimat.. Aku bukanlah dia yang pandai berbicara bijak.. Aku bukanlah kalian dengan segala kelebihan kalian.. Aku bukanlah mereka yang seperti kamu, dia dan kalian.. Aku bukanlah siapa-siapa.. Aku bukanlah apa-apa.. Tapi nantinya .. Aku akan menjadi siapa-siapa.. Dan akan menjadi apa-apa.. Aku percaya..

Minggu, 17 November 2013

makalah pai

Posted by duniaKU On Minggu, November 17, 2013 No comments


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Sejak dahulu kala manusia selalu mempertanyakan asal-usul kehidupan dan dirinya. Jawaban sementara atas pertanyaan tersebut ada tiga altenatif, yaitu penciptaan, transformasi, atau evolusi biologi.
Definisi evolusi biologi bermacam-macam tergantung dari aspek biologi yang dikaji. Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang lama dan diturunkan, sehingga lama kelamaan dapat terbentuk species baru: evolusi adalah perubahan frekuensi gen pada populasi dari masa ke masa; dan evolusi adalah perubahan karakter adaptif pada populasi dari masa ke masa. Evolusi telah mempersatukan semua cabang ilmu biologi.
Ide tentang terjadinya evolusi biologis sudah lama menjadi pemikiran manusia. Namun, di antara berbagai teori evolusi yang pernah diusulkan, nampaknya teori evolusi oleh Darwin yang paling dapat teori . Darwin (1858) mengajukan 2 teori pokok yaitu spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam. Perkembangan tentang teori evolusi sangat menarik untuk diikuti. Darwin berpendapat bahwa berdasarkan pola evolusi bersifat gradual, berdasarkan arah adaptasinya bersifat divergen dan berdasarkan hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya varian baru.
Sedangkan menurut pandangan Islam, Manusia diciptakan Allah SWT. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah
 Manusia menurut pandangan Al-Quran, Al-Quran tidak menjelaskan asal-usul kejadian manusia secara rinci. Dalam hal ini Al-Quran hanya menjelaskan mengenai prinsip-prinsipnya saja. Ayat-ayat mengenai hal tersebut terdapat dalam surat Nuh 17, Ash-Shaffat 11, Al-Mukminuun 12-13, Ar-Rum 20, Ali Imran 59, As-Sajdah 7-9, Al-Hijr 28, dan Al-Hajj 5.
Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari  tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Manusia yang sekarang ini, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara spermatozoa dengan ovum.
Perbedaan pendapat tentang apakah adam manusia pertama atau tidak, diciptakan langsung atau melalui suatu proses tampaknya tidak akan ada ujungnya karena masing-masing akan teguh pada pendiriannya. Jika polemik ini senantiasa diperpanjang, jangan-jangan hanya akan menghabiskan waktu dan tidak sempat lagi memikirkan tentang status dan tugas yang telah ditetapkan Alah pada manusia

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang   diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.      Bagaimana sejarah teori evolusi Darwin?
2.      Bagaimana asal-usul manusia menurut pandangan Islam?
3.     Bagaimana perbandingan asal-usul manusia menurut pandangan Islam dan teori evolusi         Darwin?
4.      Bagaimana kelemahan teori evolusi Darwin?


C.    Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui konsep manusia menurut teori evolusi Darwin
2.      Untuk mengetahui konsep manusia menurut pandangan Islam
3.      Untuk mengetahui kelemahan teori evolusi Darwin

D.    Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan mampu menjadi referensi agar pembaca mendapat tambahan pengetahuan dan wawasan tentang asal-usul manusia menurut pandangan Islam dan menurut teori evolusi Darwin.


















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah  Teori Evolusi Darwin
Orang yang mengemukakan teori evolusi sebagaimana yang dipertahankan dewasa ini, adalah seorang naturalis amatir dari Inggris, Charles Robert Darwin. Darwin tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang biologi. Ia hanya memiliki ketertarikan amatir pada alam dan makhluk hidup. Minat tersebut mendorongnya bergabung secara sukarela dalam ekspedisi pelayaran dengan sebuah kapal bernama H.M.S. Beagle, yang berangkat dari Inggris tahun 1832 dan mengarungi berbagai belahan dunia selama lima tahun. Darwin muda sangat takjub melihat beragam spesies makhluk hidup, terutama jenis-jenis burung finch tertentu di kepulauan Galapagos. Ia mengira bahwa variasi pada paruh burung-burung tersebut disebabkan oleh adaptasi mereka terhadap habitat. Dengan pemikiran ini, ia menduga bahwa asal usul kehidupan dan spesies berdasar pada konsep “adaptasi terhadap lingkungan”. Menurut Darwin, aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh Tuhan, tetapi berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam.
Hipotesis Darwin tidak berdasarkan penemuan atau penelitian ilmiah apa pun; tetapi kemudian ia menjadikannya sebuah teori monumental berkat dukungan dan dorongan para ahli biologi materialis terkenal pada masanya. Gagasannya menyatakan bahwa individu-individu yang beradaptasi pada habitat mereka dengan cara terbaik, akan menurunkan sifat-sifat mereka kepada generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menguntungkan ini lama-kelamaan terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. Menurut Darwin, manusia adalah hasil paling maju dari mekanisme ini.
Darwin menamakan proses ini “evolusi melalui seleksi alam”. Ia mengira telah menemukan “asal usul spesies”: suatu spesies berasal dari spesies lain. Ia mempublikasikan pandangannya ini dalam bukunya yang berjudul “The Origin of Species, By Means of Natural Selection” pada tahun 1859.
Darwin sadar bahwa teorinya menghadapi banyak masalah. Ia mengakui ini dalam bukunya pada bab “Difficulties of the Theory”. Kesulitan-kesulitan ini terutama pada catatan fosil dan organ-organ rumit makhluk hidup (misalnya mata) yang tidak mungkin dijelaskan dengan konsep kebetulan, dan naluri makhluk hidup. Darwin berharap kesulitan-kesulitan ini akan teratasi oleh penemuan-penemuan baru, tetapi bagaimanapun ia tetap mengajukan sejumlah penjelasan yang sangat tidak memadai untuk sebagian kesulitan tersebut.
Saat menyusun teorinya, Darwin terkesan oleh para ahli biologi evolusionis sebelumnya, terutama seorang ahli biologi Perancis, Lamarck. Menurut Lamarck, makhluk hidup mewariskan ciri-ciri yang mereka dapatkan selama hidupnya dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga terjadilah evolusi. Sebagai contoh, jerapah berevolusi dari binatang yang menyerupai antelop. Perubahan itu terjadi dengan memanjangkan leher mereka sedikit demi sedikit dari generasi ke generasi ketika berusaha menjangkau dahan yang lebih tinggi untuk memperoleh makanan. Darwin menggunakan hipotesis Lamarck tentang “pewarisan sifat-sifat yang diperoleh” sebagai faktor yang menyebabkan makhluk hidup berevolusi.
Namun Darwin dan Lamarck telah keliru, sebab pada masa mereka, kehidupan hanya dapat dipelajari dengan teknologi yang sangat primitif dan pada tahap yang sangat tidak memadai. Bidang-bidang ilmu pengetahuan seperti genetika dan biokimia belum ada sekalipun hanya nama. Karenanya, teori mereka harus bergantung sepenuhnya pada kekuatan imajinasi.
Di saat gema buku Darwin tengah berkumandang, seorang ahli botani Austria bernama Gregor Mendel menemukan hukum penurunan sifat pada tahun 1865. Meskipun tidak banyak dikenal orang hingga akhir abad ke-19. Penemuan Mendel mendapat perhatian besar di awal tahun 1900-an. Inilah awal kelahiran ilmu genetika. Beberapa waktu kemudian, struktur gen dan kromosom ditemukan. Pada tahun 1950-an, penemuan struktur molekul DNA yang berisi informasi genetis menghempaskan teori evolusi ke dalam krisis. Alasannya adalah kerumitan luar biasa dari kehidupan dan ketidakabsahan mekanisme evolusi yang diajukan Darwin.
Perkembangan ini seharusnya membuat teori Darwin terbuang dalam keranjang sampah sejarah. Namun ini tidak terjadi, karena ada kelompok-kelompok tertentu yang bersikeras merevisi, memperbarui dan mengangkat kembali teori ini pada kedudukan ilmiah. Kita dapat memahami maksud upaya-upaya tersebut hanya jika menyadari bahwa di belakang teori ini terdapat tujuan ideologis, bukan sekadar kepentingan ilmiah.

B. Asal-Usul Manusia Menurut Pandangan Islam
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah Swt.
Manusia menurut pandangan Al-Quran, Al-Quran tidak menjelaskan asal-usul kejadian manusia secara rinci. Dalam hal ini Al-Quran hanya menjelaskan mengenai prinsip-prinsipnya saja. Ayat-ayat mengenai hal tersebut terdapat dalam surat Nuh 17, Ash-Shaffat 11, Al-Mukminuun 12-13, Ar-Rum 20, Ali Imran 59, As-Sajdah 7-9, Al-Hijr 28, dan Al-Hajj 5.
Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Manusia yang sekarang ini, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara spermatozoa dengan ovum.
Dengan demikian Al-Quran tidak berbicara tentang proses penciptaan manusia pertama. Yang dibicarakan secara terinci namun dalam ungkapan yang tersebar adalah proses terciptanya manusia dari tanah, saripati makanan, air yang kotor yang keluar dari tulang sulbi, alaqah, berkembang menjadi mudgah, ditiupkannya ruh, kemudian lahir ke dunia setelah berproses dalam rahim ibu. Ayat berserak, tetapi dengan bantuan ilmu pengetahuan dapat dipahami urutannya. Dengan demikian, pemahaman ayat akan lebih sempurna jika ditunjang dengan ilmu pengetahuan.
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.
Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.”}(Q. S. Ibrahim: 33). {“Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh dilewati.
Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya.
C.  Perbandingan Asal-usul Manusia Menurut Pandangan Islam dan Menurut Teori  Evolusi Darwin
Perbedaan pendapat tentang apakah adam manusia pertama atau tidak, diciptakan langsung atau melalui suatu proses tampaknya tidak akan ada ujungnya karena masing-masing akan teguh pada pendiriannya. Jika polemik ini senantiasa diperpanjang, jangan-jangan hanya akan menghabiskan waktu dan tidak sempat lagi memikirkan tentang status dn tugas yang telah ditetapkan Allah pada manusia Al-Quran cukup lengkap dalam memberikan informasi tentang itu.
Untuk memahami informasi tersebut secara mendalam, ahli-ahli kimi, biologi, dan lain-lainnya perlu dilibatkan, agar dalam memahami ayat-ayat tersebut tidak secara harfiah. Yang perlu diingatkan sekarang adalah bahwa manusia oleh Allah, diharapkan menjadi khalifah ( pemilih atau penerus ajaran Allah ). Status manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam al-baqarah 30. kata khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau penerus ajaran Allah. Kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang biasanya dihubunkan dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah Nabi Muhammad saw wafat , baik pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin maupun di masa Muawiyah-‘Abbasiah.
Perlu di ingat bahwa istilah khalifah pernah dimunculkan Abu bakar pada waktu dipercaya untuk memimpin umat islam. Pada waktu itu beliau mengucapkan inni khalifaur rasulillah, yang berarti aku adalah pelanjut sunah rasulillah. Dalam pidatonya setelah diangkat oleh umat islam, abu bakar antara lain menyatakan “selama saya menaati Allah, maka ikutilah saya, tetapi apabila saya menyimpang , maka luruskanlah saya”. Jika demikian pengertian khalifah, maka tidak setiap manusia mampu menerima atau melaksanakan kekhalifahannya. Hal itu karena kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua orang mau memilih ajaran Allah.
Sejarah asal mula manusia menurut Islam dan teori evolusi menurut para ahli. Begitu banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia.
Banyak para ahli mempercayai bahwa, kehidupan manusia berawal dari terpisahnya sebuah spesies hominid dari garis evolusi primata yang akan menurunkan simpanse dan gorila. Kemudian, hominid ini berkembang dan menurunkan manusia modern, Homo sapiens. pernyataan ini dipengaruhi oleh teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin.
Teori evolusi adalah suatu teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup pada masa lampau, beradaptasi dan mengalami perubahan bentuk bagian-bagian tubuhnya. biasanya, proses ini terjadi dalam waktu yang sangat lama. Proses ini disebut evolusi.
Teori evolusi mengatakan bahwa manusia merupakan keturunan dari hominid. Hominid adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri diantara manusia dan kera. Banyak fosil-fosil hominid ini tersebar di seluruh bagian dunia. Fosil hominid tertua yang pernah ditemukan adalah Australopithecus africanus. Hominid ini ditemukan di Afrika. Australopithecus memiliki kapasitas otak sebesar 450 cc. Hominid ini sudah bisa berjalan dengan posisi tegak. Posisi tegak ini sangat penting karena, posisi ini memberikan beberapa keuntungan bagi hominid ini. Contohnya hominid ini sudah bisa melihat benda dalam jarak yang jauh dan ia sudah bisa memindahkan berat ke tangan.
Sekitar 2 juta tahun yang lalu, muncullah Homo habilis, spesies ini diperkirakan merupakan keturunan dari Australopithecus africanus. Homo habilis sudah memiliki kemampuan untuk membuat peralatan-peralatan kasar dari batu-batuan dan tulang hewan. Mereka bertahan hingga sekitar 1,5 juta tahun yang lalu. Kemudian, mereka digantikan oleh Homo Erectus.
Homo erectus adalah jenis hominid yang kemungkinan besar merupakan keturunan dari Homo Habilis. Homo erectus memiliki kapasitas otak yang lebih besar daripada Homo habilis. Mereka sudah mamou membuat peralatan yang lebih halus dan rapi dari bebatuan dan tulang hewan.
Kemudian, Homo erctus menurunkan Homo Neanderthalensis. Homo Neanderthalensis hidup di gua-gua dan telah bisa mengubur orang mati. Di beberapa wilayah, mereka mampu bertahan sampai 40.000 tahun yang lalu. Akan tetapi, mereka punah dan digantikan Homo sapiens, manusia modern.
Itulah sejarah asal mula manusia menurut teori  evolusi, Akan tetapi, hal ini sangat bertolak belakang dengan apa yang telah tertulis dalam Al-Qur'an. Allah berfirman dalam (QS> Al Hijr (15): 28-29) yang artinya :
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr (15) : 28-29)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) : 1)
       
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan : Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an
"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6).

D.  Kelemahan Teori Evolusi Darwin
Menurut teori evolusi, semua spesies yang ada dialam sekarang ini merupakan hasil evolusi dari sebuah sel primitif protobion yang terbentuk kira-kira 3,8 milyar tahun yang lalu. Menurut teori itu pula, sel hidup pertama berasal dari sel tak hidup melalui peristiwa kebetulan. Ada banyak ahli yang mendukung teori tersebut, tetapi banyak pula yang menentangnya. Kelompok yang menentang teori ini berpendapat bahwa makhluk hidup yang ada dialam ini merupakan hasil penciptaan Sang Maha Pencipta. Teori tersebut dinamaka “Teori Penciptaan Khusus”. Teori ini menyebutkan bahwa makhluk hidup diciptakan secara periodik pada masa-masa tertentu. Pendukung dan penentang teori evolusi tentu memiliki argumen-argumen yang mendukung pendapatnya masing-masing.
Menurut pendapat para ahli yang menganut teori penciptaan khusus, teori evolusi memiliki banyak kelemahan dan tidak memiliki cukup bukti untuk mempertahankan kebenaran teorinya. Menurut mereka, teori evolusi Darwin tidak didasarkan pada temuan ilmiah yang konkret, tetapi dibangun hanya berdasarkan asumsi-asumsi. Menurut penganut teori penciptaan khusus, teori evolusi Darwin memiliki tiga kelemahan mendasar, yaitu:
1.      Tidak dapat menjelaskan bagaimana kehidupandi bumi bermula;
2.   Tidak ada temuan ilmiah yang menunjukkan bahwa “mekanisme evolusi” yang diajukan oleh teori tersebut memiliki kekuatan untuk berevolusi.
3. Terdapat catatan fosil yang menunjukkan adanya hal-hal yang berlawanan dari apa yang dikemukakan oleh teori evolusi.

1.      Teori evolusi tidak dapat menjelaskan bagaimana kehidupan di bumi bermula
Menurut teori evolusi, semua spesies makhluk hidup adalah produk evolusi sebuah sel tunggal yang muncul dari bumi primitive sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu. Dari sebuah sel tunggal tersebut, secara berangsur-angsur akan terbentuk jutaan spesies makhluk hidup yang kompleks. Karena tidak mengenal adanya penciptaan, teori evolusi bertahan bahwa sel pertama bermula secara kebetulan dalam hukum-hukum alam tanpa rancangan dan pengaturan apapun. Teori evolusi menyatakan bahwa materi tak hidup dapat memproduksi sebuah sel hidup sebagai hasil dari suatu peristiwa kebetulan.
Dalam teorinya, Darwin tidak pernah merujuk kepada asal usul kehidupan. Pemahaman sains pada masa Darwin masih beranggapan bahwa makhluk hidup mempunyai struktur yang sangat sederhana sehingga pembentukan sebuah sel hidup dari bahan tak hidup sangat mungkin terjadi. Pada saat Darwin menyusun teorinya, teori abiogenesis atau generatio spontanea masih dianut oleh dunia ilmu pengetahuan pada waktu itu, dan merupakan landasan bagi teori evolusi. Teori abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati.  
Namun kemudian., teori ini dipatahkan oleh teori biogenesis. Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Pendukung teori ini adalah Fransisco Redi, Lazzaro Spallazani, dan Louis Pasteur.
         Percobaan Fransisco Redi
Fransisco redi (1668), seorang fisikawan Italia merupakan orang pertama yang melakukan penelitian untuk membantah teori generatio spontanea. Dia melakukan serangkaian penelitian menggunmakan daging segar. Wadah yang satu ditutupi kain yang tembus udara dan wadah yang lain tidak ditutupi.  Setelah beberapa hari, pada daging yang tidak tertutup mulailah didatangi lalat dan keluar belatung-belatung.  Sementara itu, yang tertutup tidak ditumbuhi belatung. Redi memperhatikan bahwa belatung-belatung tadi tumbuh menjadi lalat. Sehingga tumbuh istilah omne vivum ex ovo (makhluk hidup berasal dari telur). 
         Percobaan Lazzaro Spallazani
Pada tahun 7765, seorang biologiwan Italia bernama Lazzaro spallazani melakukan percobaan dengan merebus kaldu dalam wadah hingga mendidih dan kemudian menutup wadah (tabung) dengan rapat. Ternyata tidak ada mikroorganisme yang tumbuh dalam air kaldu tersebut. Sehingga muncul istilah omne vivum ex vivo.
         Percobaan Louis Pasteur
Akhirnya seorang biologiwan bernama Louis Pasteur pada tahun 1864 melakukan percobaan menggunakan tabung berleher angsa. Pasteur sendiri meyakini bahwa sebuah sel pasti berasal dari sel lainnya. Dalam percobaannya menggunakan tabung berleher angsa, Pasteur merebus kaldu hingga mendidih kemudian mendiamkannya. Pada prinsipnya, udara mampu masuk kedalam tabung, namun partikel debu akan menempel pada lengkungan leher tabung. Setelah sekian lama, ternyata tidak ada baktei yang tumbuh. Namun setelah Pasteur mematahkan tabung leher angsa tersebut, air kaldu dalam tabung kemudian ditumbuhi oleh mikroba. Hal ini membuktikan bahwa, kehidupanjuga berasal dari kehidupan.
Berdasarkan hasil percobaan para ilmuan diatas, maka muncullah teori biogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Selain itu ada pula istilah omne vivum ex ovo dan omne vivum ex vivo.
Selain itu,alasan utama mengapa teori evolusi tidak dapat menjelaskan tentang asal usul kehidupan adalah karena sel hidup yang paling sederhana pun memiliki struktur yang sangat kompleks. Salah satu kejadian yang sangat sulit dijelaskan dengan peristiwa kebetulan adalah terbentukya protein yang merupakan salah satu penyusun sel hidup. Asam nukleat atau DNA hanya dapat bereplikasi dengan bantuan sejumlah protein tertentu (enzim). Namun, sintesis enzim hanya dapat terjadi dengan adanya informasi yang tersimpan dalam DNA. Karena saling bergantung, keduanya harus ada pada saat yang bersamaan untuk mengadakan replikasi.
Pada kejadian diatas, sangat tidak mungkin protein dan asam nukleat, yang keduanya berstruktur kompleks, muncul secara spontan ditempat dan saat yang sama. Dengan melihat kasus tersebut, sangat sulit dijelaskan bahwa kehidupan dapat bermula dengan cara kimiawi. Seperti yang di firmankan oleh Allah dalam Al Quran (QS. An Nuur  (24) :45):
 “Dan Allah Telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Maksud ayat ini yang menyatakan  bahwa semua jenis hewan diciptakan dari air yaitu air mani (sperma). Sperma ini merupakan suatu sel hidup bukan benda mati. Dan Allahlah yang menciptakan segala sesuatu yang ada dilangit dan bumi.
Karena tidak mungkin terjadi secara alami, kehidupan ada karena diciptakan oleh Tuhan Sang Maha Pencipta. Fakta ini secara eksplisit menggugurkan teori evolusi yang telah mengingkari adanya penciptaan.

2.      Tidak ada temuan ilmiah yang menunjukkan bahwa mekanisme evolusi yang diajukan teori evolusi memiliki kekuatan untuk berevolusi   
Dalam buku The Origin Of Species, Darwin menyatakan bahwa evolusi terjadi karena adanya mekanisme seleksi alam. Menurut mekanisme seleksi alam makhluk hidup yang mampu beradaptasi dengan kondisi alam habitatnya akan bertahan hidup, sedangkan yang lemah akan cenderung mengalami kepunahan. Contohnya pada sekawanan rusa yang hidup di padang rumput yang terancam oleh pemangsa, mereka yang mampu berlari lebih kencang akan mampu bertahan hidup. Sedangkan yang tidak akan mati. Pada akhirnya, yang terbentuk adalah kawanan rusa yang mampu berlari kencang, namun siapa yang dapat menjamin  kebenaran teori bahwa mekanisme seleksi alam seperti contoh diatas menyebabkan rusa berevolusi membentuk spesies lain yang berlari kuat dan cepat.  
Hukum pewarisan sifat yang ditemukan oleh Mendel dan diakui oleh ilmu genetika yang berkembang pada abad ke 20, menggugurkan pendapat bahwa sifat-sifat yang diperoleh melalui seleksi alam akan diteruskan ke generasi berikutnya. Dengan demikian, menurut pengamat teori penciptaan, seleksi alam tidak dapat menunjukkan mekanisme evolusi.
  Selain seleksi alam, mekanisme mutasi juga dianggap merupakan penyebab terjadinya evolusi. Menurut paham evolusi modern, mutasi dianggap (perubahan pada gen makhluk hidup karena factor-faktor eksternal, seperti radiasi atau kesalahan replikasi) sebagai penyebab munculnya variasi yang menguntungkan. Menurut teori evolusi, jutaan makhluk hidup yang ada diatas muka bumi terbentuk sebagai hasil dari proses banyak organ kompleks organisme. Akan tetapi, sebuah fakta ilmiah seketika melemahkan teori tersebut. Berdasarkan fakta, mutasi tidak menyebabkan makhluk hidup berkembang, tetapi cenderung merugikan.
Hal itu terjadi karena DNA memiliki struktur yang sangat kompleks dan mutasi dalam bentuk pengaruh acak dapat mengakibatkan kerusakan pada DNA. Telah dipahami bahwa mutasi, yang ditampilkan sebagai sebuah mekanisme evolusioner, sebenarnya merupakan peristiwa genetic yang merugikan makhluk hidup dan menjadikan mereka cacat. Dengan demikian, tidak diragukan lagi bahwa sebuah mekanisme yang merusak tidak mungkin menjadi mekanisme evolusioner. Fakta ini menunjukkan kepada kita bahwa tidak terdapat mekanisme evolusioner dialam. Karena tidak ada  mekanisme evolusioner, tidak mungkin pula terjadi proses evolusi dialam.

3.      Terdapat catatan fosil yang menunjukkan adanya hal-hal yang berlawanan dari apa yang dikemukakan teori evolusi
Menurut teori evolusi, setiap spesies makhluk hidup berasal dari spesies terdahulu. Suatu spesies yang telah ada sebelumnya lama-kelamaan akan berubah menjadi spesies lain. Semua spesies dialam ini terbentuk dengan cara seperti itu, secara perlahan dan dalam periode perubahan yang panjang. Para penganut teori evolusi percaya bahwa makhluk-makhluk peralihan pernah hidup dimasa lampau merupakan bentuk-bentuk transisi.
Namun, para penganut teori penciptaan menyebut makhluk-makhluk tersebut merupakan makhluk khayalan yang tidak pernah ada. Para penganut teori penciptaan berkeyakinan bahwa jika spesies transisi tersebut benar-benar pernah ada, pasti terdapat jutaan makhluk peralihan yang jumlahnya tiap spesies juga berjuta-juta. Selain itu, catatan fosil yang telah ditemukan tidak menunjukkan adanya evolusi bertahap, tetapi memperlihatkan adanya ledakan tiba-tiba satu kelompok makhluk hidup yang disertai dengan kepunahan kelompok lain. Hal ini seperti disebutkan dalam Al Quran (QS. As-Sajdah (32) :7)
“Yang membuat segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah”.
Pada ayat tersebut jelas disebutkan bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya, bukan karena mengalami perubahan bentuk seperti yang dikemukakan oleh teori evolusi. Ayat ini tentu bertentangan sekali dengan teori evolusi.
Baik teori penciptaan maupun teori evolusi, masing-masing memiliki penjelasan tentang asal usul makhluk hidup. Teori penciptaan menyatakan bahwa organisme yang muncul dibumi sepenuhnya telah maju, sedangkan teori evolusi menyatakan bahwa organisme muncul dari bentuk yang sederhana. Organisme yang sederhana ini, selanjutnya berangsur-angsur berkembang menjadi spesies yang lebih maju.








BAB III
PENUTUP
A.   Simpulan

A. Tokoh evolusi pertama yang pendapatnya tentang evolusi diterima oleh dunia pengetahuan alam adalah Charles Robert Darwin. Pendapat beliau tercantum dalam buku yang diberinya judul “On The Origin of The Species by Means of natural selection“. Didalam buku ini termuat ajaran Darwin mengenai pokok–pokok evolusi yaitu:
1.      Bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk pada masa silam.
2.      Evolusi.

B.  Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah Swt.
Manusia menurut pandangan al-Quran, al-Quran tidak menjelaskan asal-usul kejadian manusia secara rinci. Dalam hal ini al-Quran hanya menjelaskan mengenai prinsip-prinsipnya saja. Ayat-ayat mengenai hal tersebut terdapat dalam surat Nuh 17, Ash-Shaffat 11, Al-Mukminuun 12-13, Ar-Rum 20, Ali Imran 59, As-Sajdah 7-9, Al-Hijr 28, dan Al-Hajj 5.
C.  Teori evolusi Darwin memiliki tiga kelemahan mendasar, yaitu:
1.      Tidak dapat menjelaskan bagaimana kehidupandi bumi bermula;
2.   Tidak ada temuan ilmiah yang menunjukkan bahwa “mekanisme evolusi” yang diajukan oleh teori tersebut memiliki kekuatan untuk berevolusi.
3. Terdapat catatan fosil yang menunjukkan adanya hal-hal yang berlawanan dari apa yang dikemukakan oleh teori evolusi.
  



DAFTAR PUSTAKA


Site search

    Blogger news

    Blogroll

    About